Presiden Saksikan Peluncuran Pesawat CN 295

Metrotvnews.com, Bandung: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (26/10) hari ini, menyaksikan peluncuran pesawat CN 295 yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Peluncuran pesawat CN 295 itu, menurut presiden, merupakan tonggak baru kebangkitan industri penerbangan Tanah Air.

Penandatanganan komitmen berupa pengadaan pesawat jenis CN 295, kerja sama PTDI bersama Airbus Military Industry, produsen pesawat terbang asal Spanyol, berlangsung di hanggar pesawat CN 235 milik PTDI di Bandung, Jawa Barat.

Presiden SBY berharap kesepakatan ini dapat menjadi kebangkitan kembali industri pesawat nasional yang sempat terhenti. Kebijakan ini dianggap sebagai tahap revitalisasi PTDI dan kebangkitan industri pertahanan dalam negeri.

Untuk itu, pemerintah mengalokasikan anggaran revitalisasi bangkitnya industri pesawat dan alat pertahanan negara dalam negeri sebesar 325 juta dollar Amerika. Dana tersebut untuk pengadaan pesawat transpor bagi TNI Angkatan Udara, dan diharapkan pada semester pertama 2014, sudah sembilan pesawat CN 295 berhasil diproduksi.

Rencananya, pembuatan pesawat akan dipusatkan di PTDI dengan komponen pesawat dari luar negeri.(RIZ)

PT DI Jalin Kerjasama dengan Airbus:

Rabu, 26 Oktober 2011, 14:01 WIB
Anggi Kusumadewi, Fadila Fikriani Armadita

VIVAnews – PT Dirgantara Indonesia bekerja sama dengan Airbus Military yang bermarkas di Spanyol, akan memproduksi pesawat CN-295. Penandatanganan kerjasama itu disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor PT DI.

“Hari ini adalah tonggak baru, menandai awal kebangkitan PT DI, sekaligus menandai revitalisasi industri pertahanan nasional kita,” kata Presiden Yudhoyono di Hanggar CN235, Kantor PT DI, Bandung, Rabu 26 Oktober 2011.

Yudhoyono menuturkan, jajaran industri pertahanan memang sempat terkena imbas krisis ekonomi di Indonesia beberapa tahun silam. “Jajaran industri pertahanan mengalami permasalahan dan tantangan berat. Alhamdulillah, jajaran industri strategis tidak kolaps,” ujarnya.

Yudhoyono yakin, dengan kerja keras, industri pertahanan Indonesia bisa bangkit kembali. “Bukan sekedar yakin, tapi melalui kebijakan kita, lewat solusi penganggaran dan pemesanan alutsista dari PT DI, adalah jalan untuk melakukan revitalisasi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Yudhoyono mengungkapkan, dalam tiga tahun mendatang, alat utama sistem senjata (alutsista) akan ditambahkan secara signifikan pada jajaran pertahanan angkatan udara, angkatan darat, dan angkatan laut. “Baik alutsista modern atau alat pendukungnya,” kata dia.

Yudhoyono lantas memaparkan tiga alasan pemerintah selama ini tidak cukup membangun alutsista. “Pertama, karena krisis. Kedua, karena keuangan terbatas, dan karena ada keperluan lain untuk masyarakat,” jelasnya.

Akibat berbagai hambatan itu, kata Yudhoyono, maka sebagian alutsista Indonesia tertinggal dengan negara lain. Dia lalu mencontohkan negara tetangga yang teritorinya lebih kecil, namun memiliki persenjataan yang lebih mutakhir..............

Sumber: VIVAnews

Go PT DI !!!!!

Btw Presiden a/d/f juga menyaksikan peluncuran itu khan bersama Presiden RI..

pesawatnomer1 wrote:

Go PT DI !!!!!

Btw Presiden a/d/f juga menyaksikan peluncuran itu khan bersama Presiden RI..

Oh tidak.....saya sih cuma kebagian macetnya aja........