MASKAPAI PENERBANGAN
Sriwijaya Air Ganti Pesawat Tua
Senin, 14 November 2011
JAKARTA (Suara Karya): Maskapai penerbangaan swasta nasional Sriwijaya Air mengganti 12 unit pesawat Boeing B737-200 yang sudah uzur dengan Boeing 737-500 dengan investasi 84 juta dolar AS. Proses penggantian sudah dilakukan mulai April hingga Desember 2011.
Direktur Niaga Sriwijaya Air Toto Nurstayo mengatakan, peremajaan armada merupakan tuntutan dalam peningkatan pelayanan untuk pelanggan. Dengan ini, dalam lima tahun ke depan, Sriwijaya diharapkan bisa bersaing dengan maskapai nasional dan bahka internasional, terutama seiring dilaksanakannya liberalisasi penerbangan (open sky) di ASEAN. Peremajaan armada ini juga menjadi bagian dari upaya menguasai pasar daalam negeri yang tumbuha 20 persen per tahun.
Menurut Toto, harga per unit pesawat sekitar 5 juta dolar AS-7 juta dolar AS dengan pola pembelian lease to puchase (sewa untuk dibeli) selama 12 tahun. Armada bekas yang masih memiliki nilai ekonomi tinggi dengan usia teknis yang masih cukup panjang ini akan mengisi rute-rute di kawasan timur dan barat Indonesia. Walau pesawat bekas, namun secara teknis masih cukup bagus. Sedangkan 12 pesawat Boeing 727-200 yang cukup tua sementara dihentikan operasionalnya, katanya di Jakarta, kemarin.
Selain membeli 12 pesawat bekas, Sriwijaya Air juga menyewa lima pesawat Boeing B737-800NG pada Mei 2011 sebagai adal program pengadaan 20 pesawat yang baru ini pada 2014. Juga sudah ada lima pesawat Embraer-190 dari 20 armada yang dipesan secara bertahap sejak Agustus 2011. Dengan program peremajaan armada ini, Toto optimistis akan mendorong pendapatan perusahaan. Namun, pola pelayanan Sriwijaya Air tetap di kelas medium atau menengah.
Saat ini, Sriwijaya mengoperasikan 30 unit pesawat dan akan terus bertambah hingga 2014 mendatang. Dengan kedatangan dua pesawat 737-300 dan Boeing 737-400, maka hingga akhir tahun ini jumlah armada yang dioperasikan menjadi 32 unit serta mencapai 42 unit pada 2012..................