Minggu, 5 September 2010 13:26 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai penerbangan Sriwijaya Air menargetkan akan mendatangkan 60 unit pesawat hingga 2012 mendatang.
Presiden Direktur Sriwijaya Air, Chandra Lie mengatakan, pihaknya telah mempertimbangkan untuk mengadakan pesawat-pesawat kecil dengan kapasitas di atas 30 penumpang sebagai feeder bagi pesawat lebih besar.
Nantinya pesawat kecil ini akan dijadikan feeder (pengumpan) dan kemudian akan dibawa ke bandara pengumpul. Kita butuh setidaknya beberapa pesawat kecil, kata Chandra Lie di Jakarta, belum lama ini.
Dikatakan, dengan kebutuhan pesawat-pesawat kecil tersebut, maka Sriwijaya menargetkan bakal mengoperasikan sebanyak 60 unit pesawat pada 2012 mendatang.
Paling tidak ada sejumlah produsen pesawat dari luar negeri yang telah menawarkan pesawat tersebut seperti ATR, Afro RG, Embraer, dan Bombardier dari Norwegia.
Saat ini kita sedang memilih, pesawat mana yang paling efisien dan berguna untuk rencana operasi Sriwijaya Air, ujarnya. Bila pesawat-pesawat kecil tersebut telah ada, jelasnya, operasi penerbangan di bandara pengumpul bakal dilaksanakan.
Berbeda dengan pola huband spoke yang banyak dilakukan oleh maskapai yang menentukansendiri bandara mana yang dijadikan pengumpul.
Pada shadow hub, setiap bandara memiliki potensi menjadi bandara pengumpul, tandasnya.Daerah-daerah dengan bandara pendek pun telah diincar Sriwijaya seperti di daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Pada intinya, kami ingin memberikan layanan kepada penumpang hingga wilayah yang terpencil, ujarnya. Sebelumnya, maskapa penerbangan Lion Air juga telah menggunakan pola penerbangan huband spoke, di mana anak usahanya Wings Air mengoperasikan pesawat-pesawat kecil yaitu ATR 72 sebagai pengumpan dari bandara-bandara kecil ke bandara yang lebih besar lagi.
Editor : anwarsadatShare
Sumber: Tribun News