Jakarta - Sriwijaya Air akan menandatangani perjanjian jual beli 20 unit pesawat udara tipe B737-800 dari pabrik pesawat terkemuka Boeing. Harga satu unit pesawat jenis tersebut sekitar US$ 75 miliar, sehingga total harga pesawat itu berkisar US$ 1,5 miliar.
Jika mengacu kepada kurs dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 9.200 per US$, maka dana yang harus dikeluarkan oleh perseroan mencapai Rp 13,8 triliun.
Menurut Senior Corporate Communication Manager Sriwijaya Air R. Hanna Simatupang, manajemen Sriwijaya Air memilih menggunakan pesawat B737-800 berdasarkan berbagai efisiensi dan keuntungan untuk pengembangan operasi penerbangan Sriwijaya Air kedepan.
"Pesawat B737-800 yang akan digunakan oleh Sriwijaya Air ini memiliki kapasitas daya angkut dari 162 orang untuk pembagian dua kelas tempat duduk (two class seating) hingga 189 orang untuk satu kelas tempat duduk (single class seating)," katanya dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Rabu (6/10/2010).
Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan oleh Komisaris utama Sriwijaya Air Hendry Lie beserta dua orang komisaris lainnya, Fandy Lingga dan Kapten Sunaryo Yosopratomo serta Vice Financial Director, Jefferson Jauwena pada 12 Oktober 2010 mendatang di Seattle, Amerika Serikat.
Pesawat B737-800 yang akan dioperasikan oleh Sriwijaya Air ini akan diandalkan untuk memperkuat dan mengembangkan penerbangan diberbagai rute di wilayah Indonesia maupun rute-rute regional.
Ia menambahkan, penambahan 20 unit pesawat baru ini juga merupakan jawaban atas tawaran Direktorat Angkutan Udara Kementrian Perhubungan untuk turut mengambil bagian dalam penyediaan 4.000 kursi ke Australia yang akan dilepas kepasar industri penerbangan nasional pada tahun 2011.
(ang/qom)