Kamis, 05/08/2010 15:55:49 WIB
AP I revitalisasi 13 bandara
KUTA, Bali (Bisnis.com): PT Angkasa Pura I (persero) akan menambah kapasitas 13 bandara kelolaannya, dengan prioritas dimulai dari perluasan kapasitas Bandara Ngurah Rai (Bali) dengan nilai investasi Rp2 triliun.
Tommy Soetomo, Direktur Utama PT. Angkasa Pura (AP) I, mengatakan bandara yang berada di bawah naungan AP I mengalami kekurangan kapasitas. Pertumbuhan penumpang terus meningkat, sedangkan kapasitas yang telah tersedia saat ini stagnan.
Harus ada kebijakan yang mendorong perusahaan untuk mengembangkan bandara. Hampir semua masalah bandara adalah kurang cepat menampung akselerasi penumpang, tuturnya, hari ini.
AP I mengelola 13 bandara di kawasan Tengah dan Timur Indonesia, yaitu Ngurah Rai (Bali), Juanda (Surabaya), Sultan Hasanuddin (Makasar), Sepinggan (Balikpapan), Frans Kaisiepo (Biak), Sam Ratulangi ( Manado), Syamsudin Noor (Banjarmasin).
Bandara lainnya adalah Ahmad Yani (Semarang), Adi Sucipto (Yogyakarta), Adisumarmo (Solo), Selaparang (Mataram), Pattimura (Ambon), dan bandara El Tari (Kupang).
Dia menjelaskan prioritasi pengembangan kapasitas bandara dibagi dalam dua klaster. Klaster pertama dianggap prioritas utama karena bandara sudah mengalami overload (kelebihan penumpang). Klaster ini mendapatkan penanganan segera yaitu terdiri dari Ngurah Rai (Bali), Sepinggan (Balikpapan), Hassanudin (Makasar), Juanda (Surabaya), dan Adi Sucipto (Yogyakarta).
Klaster kedua terdiri dari sisa 8 bandara kelolaan AP I yang dianggap dapat tumbuh segera namun belum menjadi prioritas pengembangan kapasitas dalam waktu cepat.
Bandara Ngurah Rai di Bali mendapat prioritas pertama penambahan kapasitas karena sudah overload dan merupakan destinasi utama pariwisata Indonesia. AP I mencatat jumlah penumpang yang datang ke bandara ini per tahun sekitar 9 juta.
Rinciannya, 4,6 juta penumpang di terminal domestik dengan kapasitas 14.000m2, dan 5 juta penumpang pada terminal internasional dengan kapasitas 68.000 m2.
Terminal domestik akan diperluas menjadi 68.000 m2 dengan dipindahkan ke terminal internasional yang ada saat ini, sedangkan luas terminal internasional yang tadinya 68.000 m2 akan ditambah menjadi 126.000 m2 dengan mengambil lokasi baru di sekitarnya.
Mudah-mudahan bisa dilaksanakan 2,5 tahun. Biaya proyek mungkin Rp2 triliun. Separuh dana akan diambil dari kas perusahaan dan sisanya dari pinjaman bank. Izin gubernur sudah dapat, tinggal menunggu persetujuan pemegang saham.
Selain penambahan kapasitas, bandara Ngurah Rai juga akan dilengkapi dengan perbaikan sistem keselamatan (safety) untuk menjamin keamanan misalnya keamanan bagasi. Setelah dikembangkan, kapasitas baru bandara Ngurah Rai diperkirakan akan mampu menampung sekitar 12 juta penumpang per tahun.
Bandara Ngurah Rai saat ini beroperasi 24 jam dengan luas runway 3000m x 45m, arron 214.500m2 dan kapasitas 38 pesawat. (sut)
Sumber: Bisnis.Com