29 Maret, 2012
VIVAnews - Hampir bersamaan, dua maskapai nasional mengumumkan rencana bisnis mereka tahun ini. Dua maskapai itu adalah PT Merpati Nusantara Airlines dan PT Mandala Airlines.
Merpati yang masih dililit masalah keuangan akan mengoperasikan 17 pesawat Boeing 737 "klasik" berbagai jenis hingga akhir 2012. Sementara itu, Mandala akan kembali terbang pada 5 April 2012.
Tidak mudah bagi kedua maskapai domestik itu untuk terbang dan menambah armada baru. Mandala yang memutuskan berhenti beroperasi sejak 13 Januari 2011, harus berjuang keras mendapatkan suntikan dana segar dari investor agar bisa kembali mengudara.
Keputusan Mandala menghentikan penerbangan karena dihimpit masalah keuangan dan internal. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti, mengatakan, Mandala mengalami gagal bayar terkait kewajiban pembayaran sewa pesawat.
Saat itu, menurut Direktur Utama Mandala Airlines, Diono Nurjadin, penghentian sementara penerbangan sesuai masa waktu pengajuan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Ketika berhenti terbang sementara, Mandala memiliki lima unit pesawat Airbus. Kelimanya adalah pesawat sewaan dari perusahaan luar negeri. Mandala harus menyelesaikan dulu persoalan sengketa sewa pesawat tersebut, sehingga untuk sementara berhenti beroperasi.
Mandala yang dikenal sebagai maskapai penerbangan bertarif murah itu merupakan maskapai swasta nasional yang berdiri pada 1969. Maskapai itu telah melayani jasa transportasi udara selama lebih dari 40 tahun, sebelum pada 2006 diakuisisi oleh Cardig International dan Indigo Partners.
Lalu, bagaimana dengan Merpati? Meski akan berekspansi dengan menambah pesawat, Merpati juga masih berjibaku merestrukturisasi utang. Proses restrukturisasi utang dengan sejumlah perusahaan sudah diselesaikan. Sebagian utang juga sudah selesai dibayar.
Namun, menurut Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines, Sardjono Jhonny Tjitrokusumo, restrukturisasi utang dengan beberapa perusahaan sedang berjalan. Beberapa di antaranya terkait pelunasan utang kepada PT Pertamina dan PT Garuda Indonesia Tbk.
Merpati mengungkapkan, sejak 2010, perusahaan bersama Perusahaan Pengelola Aset (PPA) telah mengkaji kebutuhan dana penyertaan modal negara (PMN) yang dibutuhkan Merpati untuk restrukturisasi dan revitalisasi. Hasilnya, Merpati pada 2011 membutuhkan Rp561 miliar. Untuk itu, Merpati mengajukan PMN 2011 sebesar Rp561 miliar yang awalnya diharapkan cair pada Maret 2011.
Sayangnya, dana PMN yang dijanjikan Maret 2011, baru cair 31 Desember 2011. Selama sembilan bulan tersebut, revitalisasi Merpati tidak berjalan dan terakumulasi rugi.
Merpati dan PPA pun menghitung "kompensasi" kerugian selama 9 bulan atas dana PMN yang tertunda. "Akibatnya, ada kebutuhan tambahan sebesar Rp250 miliar jika ingin dana Rp561 miliar tersebut bermanfaat," kata Sardjono.
Oleh sebab itu, Oktober 2011, perseroan mengajukan Rp250 miliar untuk PMN 2012 sebagai antisipasi.
Terbang Lagi
Kini, setelah setahun lebih mencari investor baru, Mandala Airlines berancang-ancang untuk kembali mengarungi langit biru pekan depan. Adalah pebisnis muda pemilik Saratoga Capital, Sandiaga Uno, yang menjadi penyelamat.
Dengan kucuran dana hingga US$500 juta atau sekitar Rp4,5 triliun, Sandiaga akan membeli 10 pesawat Airbus. Pesawat itu yang akan digunakan Mandala Airlines untuk memulai kembali penerbangan pada 5 April mendatang.
"Kami tentu menyiapkan dana yang cukup untuk pengadaan pesawat hingga 12 bulan ke depan. Harga satuannya US$50 juta," kata Sandiaga ketika ditemui di Jakarta, Rabu 28 Maret 2012.
Mandala akan menjalani penerbangan perdana dengan rute Jakarta-Medan. Maskapai itu juga menargetkan menambah jumlah pesawat seiring dengan penambahan rute penerbangan. "Secara bertahap 10 pesawat itu akan disiapkan," ujarnya.
Selain Jakarta-Medan, rute internasional yang sudah mendapatkan izin dari pemerintah adalah Jakarta-Kuala Lumpur. Untuk Medan-Singapura, izin terbang juga sedang diurus.
Keseriusan Mandala untuk terbang lagi itu sudah dimulai pada Selasa 27 Maret 2012. Mandala menawarkan pembelian tiket promo dengan harga murah. Rute Jakarta-Medan, Mandala menawarkan tiket Rp519.900. Mandala berencana terbang 12 kali dalam sepekan untuk rute ini.
Sementara itu, untuk rute internasional, Jakarta-Kuala Lumpur, akan dimulai pada 4 Mei 2012. Pada rute tersebut, frekuensi penerbangan sebanyak 14 per pekan. Mandala menawarkan tiket termurah Rp329.900.
Tambah Pesawat
Tak ingin larut dalam penyelesaian restrukturisasi utang, Merpati pun makin giat berbenah. Selain akan mengoperasikan 17 pesawat Boeing 737 "klasik", pesawat jet ARJ 21-700 yang dipesan pada Februari juga akan mulai tiba pada 2014.
Direktur Operasional Merpati, (Capt) Asep Eka Nugraha, menjelaskan, saat ini, Merpati mengoperasikan sembilan unit Boeing 737 yang terdiri atas dua 737-400, lima 737-300, satu 737-500, dan satu unit 737-200. "Total terdapat 28 pesawat yang terdiri atas sembilan pesawat jet Boeing, 14 unit MA-60, dua CASA 212, dan tiga Twin Otter," kata Asep di Jakarta, Rabu malam 28 Maret 2012.
Tahun ini, tambahan pesawat Boeing 737 "klasik" akan mulai datang secara bertahap hingga mencapai 17 unit. Pesawat itu terdiri atas sembilan unit milik Merpati dan delapan pesawat sewa.
Tambahan armada jet tersebut diharapkan dapat menambah pundi-pundi pendapatan perusahaan tahun ini. Target Merpati, pendapatan selama 2012 mencapai Rp3,5 triliun dengan menerbangkan 5,5 juta orang.
Sementara itu, untuk penambahan pesawat jet ARJ 21-700 buatan Commercial Aircraft Corp of China Ltd (Comac) dan Avic International Holding Corp berkapasitas 100 penumpang diharapkan tiba bertahap 10 unit per tahun selama periode 2014 hingga 2017.
Selain menambah armada, Merpati melakukan pembenahan internal dengan rencana untuk meningkatkan ketepatan waktu penerbangan (on time performance) dan tingkat isian penumpang (load factor) melalui berbagai program. Merpati juga menjanjikan penumpang tiket gratis jika pesawat mengalami penundaan (delay) lebih dari tiga jam, atau satu jam lebih cepat dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011. (eh)
• VIVAnews