TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Lion Air akan membuka dua rute internasional menuju Bandung dari Singapura dan Kuala Lumpur. Menurut Direktur Umum Lion Air Edward Sirait, perusahaan tengah mengurus izin rute ke dua negara tersebut. "Sedang kami urus slot time (waktu penerbangan) dan kapasitas kuota penerbangan," kata Edward dalam siaran pers, Selasa, 19 Juni 2012.
Nantinya Bandung akan menjadi rute pariwisata bagi penumpang dari Kuala Lumpur dan Singapura. Lion Air, kata Edward, akan membidik penumpang dari ASEAN jika kedua rute tersebut telah dibuka.
Dia menjelaskan, penumpang dari Kuala Lumpur dan Singapura bisa melanjutkan penerbangan ke tujuan pariwisata lain di Indonesia, yaitu Surabaya dan Denpasar. Bandung dipilih sebagai kota transit yang mempunyai potensi pariwisata. "Slot penerbangan di Bandung juga masih kosong dibandingkan dari Bandara Soekarno-Hatta."
Hari ini Lion Air membuka penerbangan dari Bandung menuju Bandara Ngurah Rai, Bali, dengan jadwal sekali sehari. Senin, 18 Juni 2012 lalu, Lion Air juga membuka rute penerbangan baru satu kali per hari dari Bandung menuju Bandara Juanda, Surabaya. "Di Bandung terdapat 12.000 mahasiswa dan dikenal sebagai kota bisnis. Kota ini memiliki potensi pasar yang besar," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan dua armada Boeing 737-800 Next Generation untuk melayani dua rute penerbangan dari dan menuju Bandung, dengan kapasitas penumpang 180 kursi. "Kami targetkan load factor (keterisian penumpang) 100 persen."
Menurut Edward, target itu dapat dicapai karena didukung oleh ekspansi bisnis Lion Air Group dengan mendatangkan pesawat dari pabrikan pesawat asal Amerika Serikat, Boeing. Sebelumnya, Lion Air telah memesan 178 pesawat Boeing 737-900 ER, ditambah lagi pemesanan sebanyak 29 pesawat. "Total pemesanan pesawat Boeing 737-900 ER menjadi 207 pesawat," ujar Edward.
Sebelumnya, Presiden Direktur Lion Air Group Rusdi Kirana mengatakan perusahaannya telah menandatangani pemesanan pesawat berbadan lebar, Boeing 787 Dreamliners, sebanyak lima unit dengan nilai investasi US$ 967,5 miliar. Pesawat tersebut rencananya mulai didatangkan pada 2014 mendatang. "Kami berencana akan menggunakan Boeing 787 Dreamliners untuk maskapai full services (pelayanan penuh) Batik Air yang mulai dioperasikan Maret 2013 mendatang," ujar Rusdi.