Pesawat Express Air Pecah Ban Saat Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Pesawat Express Air Pecah Ban Saat Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Adi Nugroho : detikNews

detikcom - Jakarta, Pesawat penumpang Express Air mengalami pecah ban saat mendarat di landasan bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Puluhan orang penumpangnya panik dan sampai saat ini masih berada dalam pesawat.

"Tadi dijelaskan ada pecah ban dan (pesawat) akan ditarik," ujar seorang penumpang, Awaludin kepada detikcom Minggu (20/02/11).

Pesawat dengan tipe Boeing 737-300 ini mendarat pada pukul 15.50 WIB. Saat mendarat terjadi goncangan yang dirasakan penumpang dan membuat mereka panik. Namun, menurut Awaludin tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.

Pesawat dengan nomor penerbanagan 801 ini terbang dari Makassar menuju Jakarta. Menurut Awaludin, akibat pecah ban pesawat mengalami beberapa kerusakan seperti bagian interior kabin yang yang rontok.

"Kabin-kabin rontok, sampai kap atas bergerak-gerak. Kabin belakang juga," imbuhnya.

Hingga saat ini penumpang masih berada didalam pesawat yang berada di terminal 1B bandara Soekarno Hatta Cengkareng.

Wah turut prihatin... Tapi puji Tuhan semua penumpang dan crew ga mengalami cedera apa2...

Terima kasih atas infonya om FE...

Speechless. Cobaan banget bagi industri penerbangan Indonesia seminggu belakangan ini

Btw, goncangannya kuat amat sampai membuat beberapa interior kabin rontok gitu. Sepertinya pecah ban terjadi hanya beberapa saat setelah roda menyentuh tanah (bisa jadi sebagai efek dari Hard Landing). Sehingga dia menyelesaikan sisa luncuran dengan roda yang telah pecah, yang mana mungkin menyebabkan getaran keras tersebut.

Menurut saya pecahnya ban pesawat ini ga murni hanya di sebabkan oleh hard landing... Hard landing tetap jadi penyebab tapi bukan penyebab utamanya... Bisa jadi ban udah agak tipis (botak) tapi belum di ganti... Jadi begitu kena tekanan pas nyentuh runway, pecah langsung... Bisa jadi begitu menurut saya...

Seperti dugaan saya, pendaratan keras (Hard Landing) menjadi penyebab insiden ini. Dapat terlihat pada kronologi di bawah ini, om. Tapi setuju juga kalo kondisi ban bisa ikut andil, secara Hard Landing tidak selalu harus menyebabkan pecahnya ban dari pesawat.
___________________________________________________________________________

Minggu, 20/02/2011 18:22 WIB
Kronologi Pendaratan Bermasalah Express Air
Dira Derby - detikNews

Tangerang - Pesawat Express Air bernomor penerbangan SN 801 mendarat dengan keras di Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat tersebut mengalami masalah dengan sistem hidrolik pada rodanya. Bagaimana kronologinya?

Manajer Humas PT Angkasa Pura II, I Ketut Ferry Utama, kepada detikcom pada Minggu (20/2/2011) menuturkan kejadian tersebut. Menurut dia Express Air SN 801 adalah pesawat jurusan Jayapura-Jakarta via Makassar. Berikut kronologi yang dihimpun detikcom.

16.05 WIB: Pesawat mendarat di Cengkareng. Roda pesawat bisa keluar dengan normal untuk pendaratan. Menurut Ferry, pendaratan pun normal-normal saja.

16.10 WIB: Pesawat sampai di taxiway, namun kemudian pesawat tidak bisa bergerak. "Tapi begitu berhenti di taxi way, pesawatnya nggak bisa bergerak," kata Ferry.

16.30 WIB: Pesawat lantas ditarik ke apron B-44 dengan mobil penarik, towing car.

17.00 WIB: Penumpang sudah diturunkan dari pesawat.

Sementara cerita dari versi penumpang agak berbeda. Awaludin, seorang penumpang kepada detikcom menceritakan kalau benturan saat mendarat cukup keras dan mengagetkan penumpang. Bahkan kompartemen barang sampai terbuka akibat benturan itu.

"Pas kejadian keras goncangannya, berturut-turut. Kabin-kabin lepas, termasuk yang belakang," kata Awaludin. (fay/van)

Soal hard landing ini saya pernah alamin waktu 773 SQ kena Hard Landing di CGK... Waktu saya terima pesawatnya, begitu nyolok head set, pilotnya langsung ngomong kalo mereka hard landing waktu mendarat... Alhasil, saya dan rekan2 langsung ngecek karna itu merupakan peraturan... Tapi tidak terjadi apa2... Ban juga semua ga ada yg pecah... Pengecekan cukup lama juga ampe berangkat barengan ama SQ penerbangan berikutnya... Jadi ketemu tuh 2 SQ wkt itu di apron CGK parkir bersebelahan... Hehehe...

Jadi kesimpulan saya sih seperti yg udh saya utarakan di atas, ga semata-mata karna hard landing... Bisa jadi bannya udah ga bagus sehingga sewaktu ketekan, pecah... Ato kemungkinan terburuknya, bannya udah tertusuk sesuatu benda tajam di runway waktu take off dari kota asal...

Hanya sekedar sharing pengalaman... Maaf kalo OOT...

Mmmm..... [You must be registered and logged in to see this image.] kayaknya kita tunggu aja keterangan resmi dari pihak yang terkait dan yang paling berkopenten.....yang pasti dalam banyak insiden kegagalan pendaratan sangat mungkin sekali disebabkan beberapa faktor..seperti yang diuraikan Om EngineeR & Om garuda 777, Kesemuanya akan jelas terjawab penyebab pecahnya Ban Pesawat Express Air setelah ada penelitian lebih lanjut............... [You must be registered and logged in to see this image.]

Betul banget Om Engineer & Om rudi. Seperti biasa berita dari media massa, terlebih detik.com, biasanya terjamin akurasinya. Thanks buat Om berdua atas masukannya.

PS. Om Engineer asik banget bisa ngecek SQ secara langsung. Boleh juga nih kapan2 diajak field trip

Garuda 777 :

Saya jarang sebenarnya ke SQ... 4 hari kerja paling cm 1 hari di schedule ke SQ... Saya oleh manager sering di schedule ke A330 ama A320... Kayak Qatar, Valuair, Tiger, Turkish, ama Jet Star... Tapi paling sering Qatar... Ampe bosen dah pokoknya...


Maap kalo OOT...

Waduuuh, Qatar lebih bikin saya tambah excited lagi. Beruntung sekali sih, om.
Mantabs mantabs mantabs deh pokoknya

Om juga bisa kok beruntung seperti saya... Ngelamar kerja aja di Line Maintenance suatu company airline ato company swasta... Pasti tiap hari ngurusin pesawat trus...

Hihihi, maunya sih gitu, om. Tapi kayaknya udah telat nih, sudah lebih dari 1 dasawarsa berkubang dalam rumitnya dunia Accounting & Finance. Jadinya menikmati pesawatnya sebagai penumpang aja deh kalo lagi dinas atau jalan2

Btw, mohon maaf pada om fly emirates, OOT nya kepanjangan ya. Back to topic